Langsung ke konten utama

Unggulan

Things in the School

  Things in the School Bag  (Barang-barang yang ada di dalam tas sekolah) pencil = pensil pen = pulpen eraser = penghapus correction pen = tipe-x pencil sharpener = rautan pensil ruler = penggaris cutter = pisau kecil  pencil case = tempat pensil lesson book = buku pelajaran book = buku drawing book = buku gambar color pencil = pensil warna binder = binder scissor = gunting marker = spidol compass = jangka stapler = hekter Things at the Classroom  (Benda-benda yang ada di kelas) desk = meja chair = chair blackboard = papan tulis hitam whiteboard = papan tulis putih eraser = penghapus cupboard = lemari computer = komputer screen = layar untuk proyektor air-conditioner = pendingin ruangan fan = kipas angin bookshelf = rak buku noticeboard = mading map = peta globe = globe ball = bola bell = bel Rooms in the School  (Ruangan yang Ada di Sekolah) canteen = kantin library = perpustakaan teachers room = ruang guru office = ruang kepala sekolah classroom = ruangan kelas laboratory = laborator

ALASAN MEMILIH KULIAH DI JURUSAN PSIKOLOGI

Ini adalah kisah saya bagaimana awal semula ceritanya saya bisa kuliah di jurusan Psikologi. dan apa alasan memilih kuliah di jurusan Psikologi.

Jadi semuanya bermula pada tahun 2008, pada saat itu saya baru saja selesai menamatkan SMA, dan secara tidak langsung "dipaksa" untuk kuliah di PTN oleh keluarga saya , terutama Almarhumah ibu saya. karena semua kakak saya berkuliah di PTN juga (UI & UIN).

Sebenarnya saya sudah menyiapkan diri untuk ikut ujian masuk STAN (Sekolah TInggi Akuntansi Negara), kurang lebih sudah selama satu tahun saya menyiapkan semua, mulai dari beli buku dan latihan soal masuk STAN dan seriusin belajar akuntansi selama di SMA.

Tapi takdir berkata lain, saya urung masuk STAN karena satu lain hal (terutama karena gak mau jadi PNS dan gak suka yang namanya hidup diatur-atur apalagi di sekolah kedinasan pasti banyak banget aturan dan ketat) dan niatan saya berubah ingin bekerja atau bisnis buka usaha di bidang kuliner saja, kalaupun kuliah pengennya jurusan agama, waktu itu pengen banget masuk kuliah jurusan Tafsir Hadits atau Perbandingan agama (gak tau kenapa mendadak pengen ngustadz begini).

Akan tetapi karena kultur dikeluarga saya pada kuliah semua di PTN dan jurusan umum alias duniawi semua, ya sudahlah khawatir dicoret dari kartu keluarga dan dikutuk jadi kayak malin kondangan (eh kundang) yaudahlah nurut ngikut aja.

SISTEM INFORMASI, TEKNIK INFORMATIKA, AKUNTANSI

Singkat cerita karena tidak jadi ambil kuliah kedinasan di STAN, akhirnya saya nyoba ambil ujian mandiri di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. dan waktu itu ambil jurusan Sistem Informasi dan Akuntansi, lagi-lagi kembali itu pilihan dari keluarga saya, bukan jurusan pilihan saya.

Selain di UIN, waktu itu juga nyiapin strategi lain kalau sampai gak keterima di PTN, dengan mendaftarkan diri (didaftarkan tepatnya) di STPI (Sekolah Tinggi Pajak indonesia) atau sekolah tinggi ilmu pajak Indonesia yah saya lupa namanya lokasinya ada di daerah Matraman, kebetulan deket rumah, dan juga UNINDRA (ambil jurusan Teknik Informatika & Pendidikan Ekonnomi). tahun 2008 bayaran kuliah di UNINDRA masih bekisar antara Rp. 360.000 - Rp. 450.000 per semesternya & juga masih bisa dicicl perbulannya, gokil sih murah banget ini.

Jurusan-jurusan kuliah yang saya ambil saat itu masih berhubungan dengan yang namanya IT dan Ekonomi (Akuntansi terutama) ya maklum karena basic dan background keluarga saya pada berkecimpung di 2 dunia itu.

GANTI JURUSAN DI DETIK & MENIT TERAKHIR

Tibalah pada saatnya saya mengumpulkan berkas yang sudah saya isi untuk ikut ujian masuk UIN jalur mandiri. saya naik Bis sendiri waktu itu dari Matraman ke Ciputat tanpa ditemani siapapun dan masih pakai baju SMA (karena waktu itu ongkos bis akan lebih murah kalau pakai seragam sekolah).

Pas sampai di UIN penuh banget loket pendaftaran dan pengumpulan berkasnya. duduklah saya dibangku dan secara gak sadar disamping saya ada orang (yang ternyata adalah mahasiswa jurusan Psikologi semester 5), dia nanya ke saya mau ambil jurusan apa ? saya jawab sistem informasi dan akuntansi.

Dan dia bilang itu jurusan-jurusan yang susah banget masuk karena peminatnya banyak, ambil aja jurusan yang peminatnya masih sedikit, ambil dan pilih Psikologi aja katanya. Dan yaudah karena mikirnya biar masuk keterima di PTN aja dulu (meskipun saya gak tau Psikologi itu apa, ngapain, dan mau jadi apa?) Saya ganti jurusan Sistem Informasi yang ada di urutan pertama, saya ganti ke Psikologi, akuntansi tetap di jurusan kedua.

Setelah itu saya daftar dan ikut Bimtes (Bimbingan Tes) masuk UIN yang diadain sama salah satu organisasi kampus disana (lagi-lagi karena diajakin sama kakak kelas Psikologi itu, emang dah kepake banget tuh kuliahnya dia orang bisa sampai terpengaruh gitu). Bagi anak UIN pasti tau banget kalau Bimtes dari organisasi mahasiswa ini bakalan banyak banget menjamur pas penerimaan mahasiwa baru, khususnya jalur mandiri, selain itu ini juga jalur masuk pertama untuk kaderisasi mereka (kalau seandainya itu calon mahasiswa keterima di UIN).

800an PENDAFTAR, 200an KETERIMA, PERINGKAT 40

Alhamdulillah akhirnya keterima juga di Fakultas & Jurusan Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (Tanggerang Selatan sih yah tepatnya), dari 800an calon mahasiswa baru yang daftar, yang keterima cuman 200an , dan nama saya bertengger diurutan ke-40 dari daftar nama mahasiwa yang masuk, lolos, lulus keterima di Psikologi UIN.

Dan pas pulang kerumah saya sampaikan ke keluarga kalau saya keterima di Psikologi UIN, tanpa tahu itu jurusan apa dan mau jadi apa, yang penting pada saat itu saya berhasil masuk dan kuiah di PTN dan aman gak dicoret dari kartu keluarga hehe.

Yah itulah pengalaman dan cerita awal alasan kenapa saya memilih kuliah di jurusan Psikologi. pure murni karena ingin masuk keterima kuiah di PTN. Gak ada niatan sama sekali menjadi Psikolog, tapi matkulnya enak, bagus, seru, bermanfaat kok (itung-itung sekalian terapi berobat konsul karena dosennya kebanyakan Psikolog juga hehe). Saya dapat banyak banget ilmu, knowledge, skill, experience, networking di jurusan Psikologi.

Komentar

Postingan Populer